Agen Kosmetik & Suplemen Halal

Kontak Kami

WA 081328063049

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Senin, 02 Mei 2016

Serangan Jantung Mendadak Bergeser ke Usia 20-40 Tahun



KURANGNYA aktivitas dan olahraga, membuat tubuh tak sehat. Hal itu pun bisa membuat tubuh kita mempunyai 'tabungan jahat' yang terdiri dari lemak dan kolesterol sejak usia dini.
Karena itu, jargon Move For Health harus terus menerus digalakkan. Serangan jantung mendadak bukan hanya karena pola hidup masyarakat perkotaan. Namun banyak pula yang menyebutkan olahraga sebagai penyebab serangan jantung mendadak seperti yang terjadi pada sejumlah artis ibukota meninggal setelah berolahraga.
Namun hal itu dikoreksi oleh Pakar Ilmu Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia, dr. Ade Jeanne D. L Tobing. Sebab menurutnya, serangan jantung mendadak sebenarnya sudah memiliki dasar faktor risiko sejak dini akibat pola hidup yang sehat.
"Sebabnya karena olahraga juga salah, tetapi lebih karena ada faktor resiko. Sudah ada resiko kolesterol dan diabetes sebelumnya. Sepakbola dan badminton kan olahraga berubah-ubah, dinamis. Tak benar, disebabkan olahraga. Itu sebagai pemicu saja," ujarnya kepada wartawan di Balaikota Depok baru - baru ini.
Hal itu bisa disebabkan faktor genetik, atau juga pola makan dan pola hidup.
Jumlah masyarakat Indonesia yang meninggal akibat serangan jantung mendadak mengalami peningkatan di tahun 2013. Bahkan kini serangan jantung mendadak tersebut dialami manusia usia 20-40 tahun.
"Meski sudah ada penyuluhan untuk hidup sehat, namun kenyataannya kasus orang meninggal karena serangan jantung mendadak meningkat. Untuk angka-angkanya saya tidak tahu persis," tuturnya.
Olahraga tipe aerobik 1 dan 2, kata dia, cocok untuk mengurangi resiko serangan jantung mendadak. Namun olahraga berkompetisi seperti maraton tidak baik untuk mereka.
"Kalau aerobik tipe 1 dan 2 intensitasnya konsisten. Terirama dengan baik. Olahraga kompetisi, sport enggak bisa. Karena seperti sepakbola, itu kan emosional, membentuk gumpalan darah. Intensitasnya berat," ungkapnya.
Banyak yang berpikir bahwa orang yang mempunyai riwayat sakit jantung tidak boleh melakukan olahraga, padahal justru sebaliknya, olahraga dibutuhkan oleh penderita penyakit ini karena dapat membantu menstabilkan kerja jantung.
Yang perlu diketahui tentang prinsip olahraga untuk penderita sakit jantung adalah gerakan-gerakan olahraga yang tidak mengeluarkan banyak tenaga, sebagai salah satu contohnya adalah jalan kaki. Jalan kaki adalah olahraga yang bisa digunakan untuk mengontrol tekanan darah pada jantung sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Intensitas jalan kaki yang cenderung mempunyai kecepatan yang teratur, tidak akan membuat jantung bekerja keras, malah sebaliknya itu akan meningkatkan aktivitas jantung yang dulunya sudah mengalami penurunan.
Olahraga lainnya adalah aerobik. Olahraga ini akan membantu memperkuat otot-otot yang ada pada jantung. Faktor tersebut dapat membuat jantung bisa beraktivitas secara maksimal. Selain itu, tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan olahraga ini juga cukup sedikit, sehingga tidak akan membuat jantung  lelah bekerja dan tetap dalam keadaan stabil.
Gerakan-gerakan olahraga yang sangat bermanfaat kesehatan jantung lainnya adalah senam jantung. Senam yang bertujuan untuk memperoleh jantung yang sehat ini sebenarnya memiliki beberapa fungsi, untuk melancarkan peredaran darah, mencegah pembekuan atau penggumpalan darah akibat lemak jahat dan kolesterol jahat yang dapat memicu serangan jantung. Lakukanlah senam ini secara rutin atau paling tidak 3 kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Mari jaga kesehatan jantung kita dengan berolahraga secara rutin.(rsi.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar